Kamis, 20 September 2012

Terobosan Besar Teknologi Rudal Iran


Pada tanggal 9 September 2012  Kementerian Pertahanan Iran mengumumkan bahwa mereka segera akan meluncurkan sebuah rudal jelajah canggih.
Rudal ini dianggap sebagai sebuah kemajuan besar dalam kemampuan rudal Iran. Daya jelajahnya beberapa kali lipat lebih jauh daripada produk rudal jelajah dari negara yang paling maju saat ini.

Rudal ini diklaim memiliki jangkauan hingga 2.000 km lebih dan akan diresmikan dalam waktu dekat. Rudal yang diberi nama Rudal Jelajah Meshkat ini dapat ditembakkan dari darat, udara, dan laut. Pengembangan berbagai macam rudal jelajah yang dikembangkan Iran, antara lain rudal Zafar (Triumph), Nasr (Victory), Nour (Light), Qader (Mighty) dan Ghadir.
Menurut Deputi Organisasi Kedirgantaraan Kementerian Pertahanan Iran, Mehdi Farahi, negaranya berencana untuk menambah jumlah koleksi rudal jelajahnya menjadi 14 jenis. Ra'd (Thunderbolt)  dan Meshkat merupakan produk terbaru dari industri rudal jelajah Iran. Rudal jelajah baru, Meshkat, akan dipamerkan selama parade militer yang menandai Week of Sacred Defense (Pekan Pertahanan Suci)  pada awal bulan September.

 
 Rudal Meshkat 

Tidak seperti rudal-rudal jelajah Iran sebelumnya, rudal jelajah terbaik sebelumnya hanya memiliki jangkauan tidak lebih dari 300 km. Ini berarti bahwa negara tersebut telah meningkatkan jangkauan rudal jelajahnya hingga 7 kali lipat.
Produksi senjata Iran sangat maju pesat, khususnya di bidang teknologi rudal, dalam dekade terakhir. Pada awal September lalu, Iran menampilkan rudal jelajah produksi terbarunya yaitu rudal Qader ke mata publik selama parade militer selamaPekan Pertahanan Suci.
Pada akhir tahun lalu, Departemen Pertahanan Iran memasok sejumlah besar rudal jelajah Qader anti-kapal laut ke Angkatan Darat Iran dan Angkatan Laut IRGC (Islamic Revolution Guards Corps) untuk meningkatkan kekuatan Angkatan Laut negara itu. Sistem rudal ultra-advanced telah ditingkatkan dalam hal radar, satelit, presisi, jangkauan dan navigasi dibandingkan dengan rudal-rudal pendahulunya. Sebelumnya pada bulan Februari, Iran meresmikan produksi rudal jelajah lain angkatan laut, yang disebut Zafar (Triumph).
Menteri Pertahanan Iran pada waktu itu mengatakan bahwa rudal jelajah Qader anti-kapal tempur memiliki jangkauan 200 km dengan waktu peluncuran singkat dan mampu memukul semua kapal angkatan laut, termasuk kapal perang dan frigat, serta target musuh di darat. Sebelumnya pada tanggal 21 November 2011, Departemen Pertahanan Iran memasok sejumlah besar rudal jelajah untuk Angkatan Laut IRGC.  Langkah tersebut dilakukan menjelang Hari Angkatan Laut Nasional Iran pada tanggal 28 November.
Kemudian, pada bulan Januari 2012, Angkatan Laut Iran mengadakan latihan tempur dengan menembakkan sejumlah besar rudal jelajah Qader Anti-Kapal tempur dengan sandi Velayat 90, di perairan internasional di Laut Oman dan Samudera Hindia. Rudal-rudal tersebut menghantam target yang ditentukan dengan presisi 100 persen dan menghancurkan target sepenuhnya. Penembakan yang sukses dari rudal-rudal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dari para ilmuwan Iran.

 
Penembakkan rudal Meshkat

Teheran meluncurkan program pengembangan senjata selama Perang Iran-Irak (1980-1988) Untuk mengimbangi embargo senjata AS, sejak tahun 1992 Iran telah memproduksi tank sendiri, pengangkut personel lapis baja, rudal, dan pesawat tempur. Namun, pejabat Iran selalu menekankan bahwa program militer dan senjata sepenuhnya untuk tujuan pertahanan dan tidak boleh dianggap sebagai ancaman bagi negara lain.
Berbeda dengan Amerika yang selalu menganggap perkembangan senjata dan militer negara lain sebagai ancaman. Contohnya, perkembangan pesat persenjataan Cina dan nuklir Iran yang dianggap berbahaya oleh Amerika. Padahal perkembangan sistem persenjataan dan militer adalah untuk pertahanan negara tersebut, anehnya Amerika sendiri selalu meningkatkan sistem persenjataan tapi menganggap perkembangan sistem persenjataan negara lain sebagai ancaman.
Namun, dengan perkembangan negara tetangga apalagi mantan musuh (calon musuh) yang berkembang begitu pesat, tentu akan membuat mantan musuh ataupun negara tetangga merasa cemas jika negara tersebut melakukan agresi militer secara mendadak. Oleh karena itu, negara tetangga juga harus meningkatkan kekuatan pertahanan negaranya, bukan karena ada ancaman, tetapi untuk menanggulangi ancaman yang akan datang.

Sumber 1, Sumber 2

Baca Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar: