
Agar
lebih jelasnya dan lebih gamblang, berikut ini penjelasan tentang perbedaan
antara sniper dan penembak jitu.
Penembak Jitu (marksman)
Seorang
penembak jitu (marksman/sharpshooter) merupakan bagian dalam sebuah regu
Infanteri. Fungsinya adalah untuk memperpanjang jangkauan dari regu tersebut
dalam artian pembersihan area yang akan dilalui oleh regunya dari musuh.
Karena
dia adalah bagian dari sebuah regu infanteri, maka pakaian yang dikenakannya
adalah sama dengan anggota regu lainnya. Posisi menembak pun demikian, seorang
penembak jitu akan menembak sesuai dengan barisan dalam regunya. Jadi, seorang
penembak jitu dalam aksinya tidak dalam keadaan bersembunyi (stealth) dan tanpa menggunakan pakaian
kamuflase. Melihat fungsinya itu, maka jarak jangkau senjata yang dipakainya
lebih jauh dari senjata yang dipergunakan dalam regunya.
Personil
dalam sebuah regu infanteri akan dipersenjatai dengan senapan serbu (assault riffle) otomatis yang rata-rata
memiliki jarak tembak efektif antara 400 - 500 meter. Sesuai dengan perannya,
maka seorang penembak jitu akan dipersenjatai dengan senapan serbu semi
otomatis yang telah dimodifikasi (varian) dengan menambahkan teleskop untuk
bidikan, yang memiliki jarak tembak sampai dengan 800 meter.
Senjata Penembak Jitu
Seorang
penembak jitu, dapat juga dikatakan sebagai penengah jarak antara regunya
dengan penembak runduk. Untuk itu senjata yang digunakannya juga bersifat
penengah yaitu memiliki setengah karakter dari Assault Rifle dan setengah
karakter dari Senapan Runduk.
Kriteria senapan
yang digunakan oleh penembak jitu adalah sebagai berikut :
Ø
Bidikan Telescopic (karakter dari senapan
runduk)
Ø
Kaliber lebih besar (karakter dari senapan
runduk)
Ø
Kemampuan menembak semi otomatis (karakter dari
senapan serbu)
Ø
Memiliki kapasitas magazine yang cukup besar (10
s.d 30 peluru) (karakter dari senapan serbu)
Dari
kriteria di atas, kita dapat melihat bahwa karakter senapan yang digunakannya
adalah campuran antara senapan serbu dengan senapan runduk. Berbeda dengan
senjata sniper yang memiliki karakter khusus.
Modifikasi
senapan serbu adalah cara paling mudah dan murah untuk penembak jitu. Cukup
menambahkan telescope untuk bidikan
tanpa merubah kaliber senapan. Modifikasi senapan seperti ini contohnya adalah
SDM-R, SAM-R, M16A2E3 di mana senapan-senapan tersebut adalah adaptasi dari
M16.
Tapi
perusahaan-perusahaan senjata melihat ini sebagai peluang, sehingga mereka
mengeluarkan varian-varian dari senapan serbu untuk dirubah kalibernya agar
menjadi lebih besar dan laras senapan dibuat sedikit lebih panjang dari senapan
serbu tetapi masih tetap lebih pendek dari senapan runduk (sniper). contohnya
Israel membangun Galil Galatz dengan kaliber barunya 7.62 x 51 mm adalah varian
dari IMI Galil, dan Amerika dengan SR-25 yang merupakan varian dari AR-10.
Bahkan Rusia membuat senapan khusus untuk penembak jitunya yaitu Dragunov SVD,
dan hebatnya senapan ini juga dipergunakan oleh penembak runduk.
Penembak Runduk
(sniper)
Sniper
(penembak runduk) adalah personil infanteri yang dilatih secara khusus untuk
membunuh musuhnya secara tersembunyi dan dari tempat yang jauh. Selain dilatih
kemampuan menembaknya, seorang sniper juga memiliki keahlian dalam bidang
kamuflase, sehingga tidak terlihat oleh musuhnya.
Secara
umum, tujuan sniper dalam peperangan adalah mengurangi kemampuan tempur musuh
dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti perwira. Di Amerika
Serikat, Inggris, dan banyak negara lainnya , sniper diterjunkan dalam tim yang
terdiri dari dua orang, satu sebagai penembak, dan satu orang lagi sebagai
spotter yaitu penunjuk sasaran. Dalam praktiknya, spotter dan penembak biasa
bergiliran menembak, agar mengurangi kelelahan pada mata.
Misi
sniper adalah pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, membunuh komandan musuh,
memilih target sendiri secara oportunis, dan bahkan tugas anti material
(penghancuran peralatan militer), yang memerlukan senapan berkaliber besar
seperti .50 BMG.
Pada
perang di Iraq, sniper semakin banyak digunakan sebagai peran pendukung, yaitu
untuk melindungi pergerakan infanteri, khususnya di daerah perkotaan.
Senjata dan Perlengkapan Pendukung Senjata
Berbeda
jauh dengan penembak jitu, seorang atau satu tim sniper ditempatkan bukan pada
tingkat regu, tetapi dalam tingkat Batalyon atau pada tingkat Kompi. Tim ini
terpisah dari pasukan jadi mereka benar-benar menjadi tim independen. untuk
masalah persenjataan, kriteria dari senapan yang mereka gunakan adalah :
Ø
Telescopic
Ø
Kaliber besar
Ø
Peredam kilatan cahaya/api (pada saat menembak,
tidak ada percikan api yang keluar dari laras senapan)
Ø
Sistim senjata Bolt Action
Ø
Kapasitas magazine paling banyak 10 peluru
Ø
Jarak tembak efektif 1000 s.d 2000meter
Teleskop
Selain
senjatanya yang khusus, pada masa sekarang ini telescope untuk bidikan juga dipercanggih dengan infra merah dan night vision bahkan ada yang menggunakan
thermal vision (pendeteksi panas
tubuh), sehingga mereka bisa beroperasi siang malam dan dalam keadaan tanpa
cahaya sama sekali.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi, khusunya untuk binocular yang digunakan oleh spotter,
dibuat versi digital di mana seorang spotter dapat memberitahuan jarak sasaran,
kecepatan angin, arah angin dan suhu, karena data-data tersebut sangat
berpengaruh terhadap jalur atau lintasan peluru, sehingga penembak dapat
menyesuaikan dengan memutar stelan pada bagian atas teleskopnya untuk akurasi
tembakan.
Kamuflase
Sniper
menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, hal ini dilakukan agar posisi mereka tidak bisa dideteksi musuh.
Bidikan teleskopik harus mendapatkan perhatian khusus, karena lensa dari alat
bidik harus terbuka, tapi dalam keadaan terbuka akan dapat memantulkan cahaya
matahari, dan ini bisa membeberkan posisi sniper ke pihak musuh.
Solusi
yang biasa digunakan adalah mencari tempat bersembunyi yang tidak terkena cahaya
matahari langsung, atau dengan menutupi lensa dengan sesuatu yang tidak
memantulkan cahaya, seperti sebuah kain tipis.
Sniper
modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya
infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan thermal vision, menggantikan night
vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya. Bahan pakaian dan
peralatan bisa dideteksi bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti
plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal,
atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal
vision.
Sekarang
kita tahu betul perbedaan antara penembak jitu dengan sniper, mudah-mudahan
setelah membaca posting ini, kita tidak salah lagi menyebut penembak jitu sebagai
sniper atau sebaliknya.
Baca Artikel Lainnya:
Info
- Info Seputar Air Zam-Zam
- Sekilas Tentang Google Drive
- Cara Berhenti Berpikir Negatif
- Trik Matematika: Menebak Tanggal Lahir
- Chatting Menggunakan Yahoo! Messenger
- Panduan Cara Menulis Artikel di Blogspot
- Pemerintah Cina Larang Muslim Uighur Puasa
- Kota Pendidikan Terbaik Dunia Tahun 2012
- Pemilu Serentak Lebih Efisien
- Mobil Dinas Dilarang Pakai BBM Bersubsidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar