Rabu, 19 September 2012

Efek Negatif Minuman Bersoda untuk Kesehatan


Minuman bersoda (soft drink) dengan berbagai mereknya telah banyak beredar di Indonesia. Walaupun bukan sebagai konsumsi sehari-hari, minuman bersoda biasa disajikan ketika mengadakan acara. Contohnya saja jika hari raya Idul Fitri maka minuman bersoda biasa tersaji untuk menyambut para tamu. Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan dapat memberi efek negatif bagi tubuh.
Tapi apa saja bahaya minuman bersoda ini dan zat berbahaya apa sih yang terkandung dalam minuman bersoda

Banyak ahli kesehatan yang mengingatkan bahwa soft drink sama sekali tidak sehat, apapun mereknya. Mengapa? Sebab tak banyak manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari soft drink atau minuman bersoda. Yang Anda dapatkan hanyalah banyak kalori yang tidak berguna. Selain itu, minuman bersoda juga membawa dampak buruk bagi kesehatan sama halnya dengan merokok. Tapi sepertinya imbauan-imbauan dari dokter atau praktisi kesehatan untuk berhenti mengonsumsi soft drink jarang didengar oleh kebanyakan orang. Tren modern seakan melekat ketika seseorang minum soft drink. 
Lalu mengapa harus berhenti minum soft drink? Berikut 15 alasan kesehatan mengapa orang harus berhenti minum soft drink:
1.   Obesitas (berat badan berlebihan). Peneliti di University of Texas menemukan bahwa soft drink meningkatkan risiko obesitas rata-rata 32,8 persen, sedangkan diet coke (soft drink bebas gula) justru meningkatkan risiko hingga 54,5 persen. Maka soft drink bebas gula tak selalu sehat.
2.    Kalori yang tak berguna. Sebagian besar minuman soda mengandung 250 kalori per 600 ml. Tak banyak kandungan nutrisi atau mineral lain di dalamnya, kebanyakan hanya mengandung gula dan kafein.
3.  Kecanduan atau adiktif. Soft drink juga dapat menyebabkan semacam kecanduan. Yang merangsang kecanduan adalah kandungan kafein di dalamnya. Setelah berhenti dari kebiasaan minum soft drink, Anda akan mengalami gejala putus zat seperti sakit kepala, depresi, gugup, dan menggigil.
4.   Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh American Heart Association (AHA) di Circulation Journal pada tahun 2007, orang yang minum soft drink setiap hari akan meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, sebesar 44 persen.
5.   Mengurangi jumlah sperma. Hasil studi di Denmark menunjukkan laki-laki yang mengonsumsi 1 liter atau lebih soft drink setiap hari bisa berbahaya bagi spermanya. Laki-laki yang sering mengonsumsi soft drink menghasilkan sperma 30 persen lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi soft drink.
6.   Menyebabkan kerapuhan tulang. Kandungan asam fosfat pada minuman bersoda ternyata juga dapat menyebabkan tulang rapuh. Hal ini dikuatkan oleh penelitian di Universitas Harvard. Mereka mengamati dan membandingkan seorang atlet yang meminum minuman bersoda dan tidak meminumnya. Hasilnya, atlet yang rutin minum minuman bersoda mengalami patah tulang 5 kali lebih banyak daripada atlet yang tidak mengonsumsi minuman bersoda.
7.  Meningkatkan kerusakan gigi. Selain membuat tulang rapuh ternyata asam fosfat ini juga meningkatkan kerusakan pada gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi. Selain itu kandungan gula pada minuman bersoda juga turut meningkatkan kerusakan pada gigi.
8.  Meningkatkan kerapuhan dan sensitivitas gigi. Soda dapat mengikis lapisan enamel gigi dengan kandungan asam sitrat yang dimilikinya. Zat ini cukup asam. Studi yang dimuat Journal British Dental mengungkapkan, empat porsi soda per hari meningkatkan pengikisan pada gigi hingga 252 persen. Ini bisa menyebabkan gigi sensitif dan sakit.
9.  Memicu kanker pankreas. Minum dua porsi soda per hari meningkatkan risiko kanker pankreas hingga dua kali lipat. Ini adalah jenis kanker yang sulit diobati. Efek saat pankreas bermasalah adalah pankreas gagal memproduksi insulin yang digunakan untuk membakar kelebihan gula pada tubuh. Jika sudah begini, penyakit akan merembet ke diabetes tipe 2 dan kemungkinan komplikasi penyakit lainnya. Faktor tinggi gula diduga kuat menjadi penyebab masalah di pankreas.
10.Membunuh calon bayi. Soda dapat membuat pembuluh darah tidak dapat berkembang dengan baik pada plasenta. Kondisi ini disebut dengan pre-eclampsia. Menurut catatan kelahiran di Inggris, pre-eclampsia telah membunuh kurang lebih 1.000 bayi prematur. Dan, kelainan ini terjadi pada 1 dari 20 kehamilan.
11.Kulit mudah berkeriput. Para ahli mengatakan penyebabnya adalah toksisitas fosfat. Rutin minum soda menyebabkan kandungannya meninggi dan memengaruhi fungsi elastisitas kulit.
12.Memengaruhi perilaku buruk. Peminum soda punya kecenderungan memiliki tabiat yang buruk. Studi di AS mengatakan, ada hubungan antara soda dengan perilaku kekerasan. Satu gelas soda per hari dapat memengaruhi fungsi otak Anda.
13.Masalah paru-paru. Studi dari University of Adelaide menyebutkan, peminum soda memiliki risiko terkena asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 
14. Mengganggu fungsi ginjal. Minuman bersoda yang mengandung gas dapat memperberat kerja penyaring pada ginjal. Jika ginjal sudah berat kerjanya, akibatnya bisa ditebak gagal ginjal. Dan ginjal sulit memproduksi urin. Jika urin sulit diproduksi, maka urin menjadi pekat dan bisa menghasilkan bentuk serpihan berbahaya yang bisa menimbulkan batu ginjal atau batu kandung kemih. Kemungkinan terparah adalah kerusakan pada ginjal yang ujungnya ginjal harus diganti atau ditransplantasi.
15.Meningkatkan asam lambung. Mengonsumsi minuman bersoda juga dapat menyebabkan risiko buat lambung kita. Minuman soda menyebabkan maag, dimana asam lambung meningkat dan lambung terluka karena beratnya kerja lambung akibat percampuran gas dan asam lambung itu.
Meskipun belum ada penelitian soal ini, namun sudah menjadi suatu kekhawatiran, apalagi jika minum soft drink sudah menjadi kebiasaan. Akibat lebih jauh, jika terlalu banyak dan sering mengonsumsi minuman bersoda bisa terserang jantung koroner dan stroke. Tentunya dalam jangka waktu yang realtif lama. Setelah timbul masalah kegemukan, kemudian terjadi penyumbatan pembuluh darah, baru kemudian jantung dan stroke.
Namun demikian, soft drink maupun minuman kemasan lainnya masih tergolong aman untuk dikonsumsi anak. Sekalipun soft drink, selain mengandung kafein, juga mengandung soda papi tarafnya masih aman. Beberapa soft drink biasanya juga mengandung vitamin C, misalnya, soft drink rasa jeruk. Masalahnya, minuman kemasan, termasuk soft drink, biasanya disimpan dalam suhu kamar selama sekitar 2-3 bulan. Misalnya, disimpan di rak penjualan dan belum laku dalam waktu lama. Nah, hal ini membuat kadar kehilangan vitamin C-nya lumayan tinggi.
Meminum minuman bersoda tidak dilarang selama tidak diminum secara berlebihan.  Namun mesti pula dibarengi pola hidup yang sehat, seperti banyak minum air putih, juga jangan sekali-kali minum minuman bersoda ketika perut sedang kosong. Pada prinsipnya minuman bersoda merupakan minuman untuk kesenangan semata. Karena itu kita mesti membatasi meminum minuman bersoda, jangan berlebihan.



Baca Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar: