Osteoporosis
merupakan keadaan dimana tulang menjadi keropos dan rapuh. “Osteo” artinya
tulang, sedangkan “porosis” artinya keropos. Tulang yang mudah patah akibat
osteoporosis adalah tulang belakang, tulang paha dan pergelangan tangan.
Agar kepadatan tulang tetap terjaga,
tubuh memerlukan kalsium dan mineral lainnya dalam jumlah yang cukup dan
produksi beberapa macam hormon dalam jumlah yang tepat, antara lain estrogen
pada wanita dan testosteron pada laki-laki. Selain itu, asupan vitamin D yang
cukup dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dari makanan dan
menghantarkannya ke tulang.
Apa penyebab osteoporosis?
Tulang kita sebenarnya tidak pernah
diam. Setiap saat terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang
yang sudah tua dibuang dari tubuh. Pada masa anak-anak, kecepatan pembentukan
jauh lebih besar ketimbang hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua. Akibatnya
tulang pada anak-anak akan bertambah panjang dan besar.
Pada dewasa muda kecepatan pembentukan
dan hilangnya sel tulang hampir seimbang. Namun mulai usia 30 sampai 40 tahun,
kecepatan pembentukan tulang semakin menurun, akibatnya jumlah sel tulang
semakin sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis.
Siapa saja yang berisiko terkena Osteoporosis?
Berikut beberapa keadaan yang
meningkatkan risiko terkena osteoporosis :
Ø Menopause. Risiko
terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause, karena
setelah menopause, kadar estrogen
yang diproduksi ovarium turun drastis. Sebagaimana diketahui, estrogen berperan
penting dalam menjaga kekuatan tulang dengan cara membantu kerja sel pembentuk
tulang. Pada kenyataannya, semakin cepat menopause terjadi, semakin besar risiko
timbulnya osteoporosis. Umumnya wanita mulai mengalami menopause pada umur 45
sampai 55 tahun.
Ø Pengangkatan kandungan yang diikuti
dengan pengangkatan kedua ovarium.
Jika hanya satu ovarium yang diangkat, tidak meningkatkan risiko osteoporosis.
Ø Setelah umur 30 sampai 40 tahun.
Karena setelah umur ini, pembentukan tulang lebih sedikit ketimbang hilangnya
sel tulang.
Ø Merokok. Risiko terkena osteoporosis
pada perokok dua kali lebih besar dibanding bukan perokok. Hal ini terjadi
karena rokok menurunkan kadar estrogen di dalam darah.
Ø Mempunyai keluarga yang osteoporosis.
Wanita yang mempunyai ibu osteoporosis mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk
mendapatkan osteoporosis.
Ø Wanita dengan berat badan kurang.
Wanita kurus lebih cepat terkena osteoporosis dibandingkan dengan wanita gemuk.
Hal ini dikaitkan dengan perbedaan tingkat produksi estrogen, dimana wanita
gemuk cenderung lebih banyak.
Ø Kurang olahraga teratur. Latihan yang
teratur membantu memperlambat timbulnya osteoporosis. Sebaliknya, kurang olahraga
menyebabkan osteoporosis lebih mudah timbul. Olahraga misalnya jalan atau lari,
memicu sel tulang untuk lebih aktif sehingga terbentuk tulang yang kuat.
Ø Obat-obat tertentu. Beberapa obat
tertentu dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Obat tersebut
tampaknya meningkatkan kehilangan tulang dan menurunkan laju pembentukan
tulang. Obat tersebut antara lain kortison
(obat ini merupakan salah satu sediaan kortikosteroid yang biasa digunakan untuk asma, penyakit paru, radang sendi, dan alergi).
Tetapi efek ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi,
atau diberikan selama 3 bulan atau lebih. Penggunaan obat ini selama beberapa
hari, atau beberapa minggu, biasanya tidak meningkatkan risiko timbulnya
osteoporosis. Pengobatan kanker tiroid (gondok) juga berperan terhadap timbulnya
osteoporosis.
Ø Penyakit tertentu. Beberapa penyakit
yang meningkatkan risiko osteoporosis : arthritis
reumatoid (nyeri sendi), bronkhitis kronis dan
emfisema, hipertiroidisme, malnutrisi,
penyakit hati kronik, dan penyakit-penyakit usus.
Ø Asupan kalsium atau vitamin D
rendah. Jika makanan kita kurang mengandung kalisum selama bertahun-tahun,
terutama pada masa pertumbuhan, risiko untuk mengalami osteoporosis juga
meningkat. Kurangnya kalsium menyebabkan kurangnya pembentukan tulang. Vitamin
D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dan menghantarkannya ke tulang.
Apa yang terjadi pada remaja?
Pada masa remaja, tulang berkembang
dengan cepat. Jika asupan kalsium cukup, tulang akan mengalami perkembangan
maksimal dan menjadi lebih kuat.
Tetapi makanan yang kaya kalsium
(misalnya susu dan keju), juga mengandung kalori yang tinggi. Sehingga, remaja
yang takut gemuk menghindari makanan ini. Akibatnya mereka kekurangan kalsium
dan jika berlangsung terus menerus akan menimbulkan osteoporosis dikemudian
hari. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah konsumsi suplemen kalsium.
Soft drink (minuman
berkarbonasi), minuman yang sangat
populer dikalangan remaja ini, beberapa diantaranya mengandung fosfat dengan kadar yang tinggi. Fosfat
menarik kalsium dari tulang. Jadi ada baiknya para remaja mengurangi konsumsi
minuman bersoda ini.
Osteoporosis dan Patah Tulang
Osteoporosis sendiri tidak
menimbulkan gejala. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa tulangnya semakin
rapuh sampai mereka mengalami patah tulang.
Jika tulang sudah rapuh, patah tulang
dapat terjadi akibat hal-hal yang kecil saja, misalnya terjatuh, setelah
mengangkat beban yang agak berat, atau bahkan akibat berjalan kaki.
Jika patah tulang terjadi pada tulang
belakang, ruas tulang belakang menjadi lebih pendek. Pada osteoporosis yang
berat, beberapa ruas tulang belakang dapat mengalami patah tulang. Kejadian
inilah yang paling banyak menyebabkan turunnya tinggi badan dan bungkuk pada
orang tua
Akibat kepatahan ini, posisi sendi tulang belakang berubah.
Perubahan ini dapat menimbulkan radang sendi dan rasa nyeri. Pembedahan untuk
memperbaiki patah tulang pada osteoporosis sangat sulit dilakukan, karena
tulang tersebut sangat lemah untuk dipasangi sekrup dan batang logam penahan.
Bagaimana mencegah osteoporosis?
Pengetahuan merupakan kunci utama.
Semakin banyak Anda tahu mengenai pencegahan dan pengobatan, semakin besar
kesempatan Anda untuk tetap aktif. Kunci penanganan osteoporosis adalah
mencegah kehilangan sel tulang dengan nutrisi yang cukup, kebiasaan yang sehat,
dan olahraga yang teratur.
Pencegahan dapat mengurangi atau
menghentikan sama sekali kehilangan sel tulang. Semakin cepat melakukan langkah
pencegahan, semakin baik hasilnya. Jadi, jika Anda masuk kategori orang berisiko
tinggi terkena osteoporosis, saatnyalah untuk melakukan tindakan pencegahan,
sebelum Anda mengalami patah tulang.
Langkah pencegahan osteoporosis
adalah memperhatikan makanan Anda, cukup olahraga, dan mempertimbangkan
penggunaan obat-obatan yang cocok.
Calcium (Ca)
Salah satu cara terpenting untuk
mencegah osteoporosis adalah konsumsi kalsium yang cukup. Berikut disajikan
dosis kalsium yang diperlukan oleh tubuh menurut kelompok umur :
·
Anak-anak,
umur 1-10 tahun : 800 mg kalsium/hari
·
Remaja,
umur 11-18 tahun : 1.200 mg kalsium/hari
·
Remaja
yang hamil : 1.600 mg kalsium/hari
·
Wanita
hamil, umur 19 tahun keatas : 1.200 mg kalsium/hari
·
Wanita
menyusui : 1.200 mg kalsium/hari
·
Laki-laki
dewasa, dibawah 65 tahun : 1.000 mg kalsium/hari
·
Laki-laki
dewasa, diatas 65 tahun : 1.500 mg kalsium/hari
·
Perempuan
dewasa, sebelum menopause: 1.200 mg kalsium/hari
·
Perempuan
dewasa, setelah menopause : 1.500 mg kalsium/hari
Vitamin D
Salah satu fungsi vitamin D adalah membantu penyerapan
kalsium dari usus. Sebagian penderita osteoporosis mempunyai kadar vitamin D
yang rendah ditubuhnya sehingga absorbsi
kalsium dari usus juga kurang. Vitamin D dibentuk di dalam tubuh dengan bantuan
paparan sinar matahari atau didapatkan langsung dari makanan.
Dosis harian vitamin D adalah 400 IU.
Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 800 IU, terutama jika Anda tidak cukup
mendapat vitamin D dari makanan atau kurang terpapar sinar matahari. Tapi
ingat, jangan mengonsumsi lebih dari angka ini, kecuali dokter Anda menganjurkannya.
Olahraga
Olahraga beban yang teratur sangat
baik untuk mencegah osteoporosis. Mulailah dengan intensitas ringan kemudian
ditingkatkan hingga 30 sampai 40 menit per sesi beberapa kali dalam seminggu.
Walaupun berenang tidak termasuk olahraga
beban, tetapi sangat baik untuk memperkuat otot punggung. Semakin kuat otot
punggung, maka semakin kuat dan padat pula tulang belakang Anda. Olahraga air
ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi penderita radang sendi atau orang
yang mengalami rasa nyeri jika melakukan olahraga beban.
Beberapa manfaat olahraga :
ü Memelihara tulang. Otot yang kuat
membuat tulang semakin kuat dan padat.
ü Memperbaiki bentuk tubuh. Otot
punggung yang terlatih membantu menjaga tubuh agar tetap tegap dan mencegah
bungkuk
Bagaimana cara agar asupan kalsium cukup?
Salah satu cara terbaik untuk
memperlambat kehilangan sel tulang adalah dengan asupan kalsium yang cukup.
Berikut beberapa contoh cara untuk mendapatkan kalsium :
Ø Usahakan dalam sehari Anda mengonsumsi
3 – 4 porsi makanan yang kaya kalsium. Susu dan keju merupakan makanan yang banyak
mengandung laktulosa yang
meningkatkan absorpsi kalsium.
Ø Jika Anda melakukan diet, tetaplah
mengonsumsi susu yang rendah lemak.
Ø Minumlah susu yang diperkaya vitamin
D dan usahakan mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
Ø Hindari makanan dengan kadar lemak
dan protein yang tinggi, karena lemak dan protein yang berlebihan dapat
mengganggu absorbsi kalsium di usus.
Ø Kofein dalam kopi juga berperan dalam
kehilangan kalsium, jadi jangan minum kopi terlalu banyak.
Bagaimana mengatasi nyeri?
Jika terjadi patah tulang, akan
timbul nyeri ringan sampai berat.
Pereda nyeri seperti parasetamol, aspirin, ibuprofen, atau naproxen
dapat membantu. Jika nyeri masih tetap timbul, Anda perlu ke dokter untuk
mendapatkan pereda nyeri yang lebih kuat. Untuk patah tulang belakang, bersama
dengan pengobatan, uap panas yang diberikan pada punggung dua kali setiap hari
selama 10 – 15 menit sangat membantu penyembuhan nyeri. Metode lain untuk
mengontrol nyeri meliputi stimulasi elektrik pada kulit diatas bagian yang
sakit. Metode ini dinamakan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS).
Last edited : Wednesday, July 24 2012 00.31 WITA by Rusdyanto Halim
(Mahasiswa FK Unsrat Manado)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar