Anda pasti pernah berkeringat, bukan? Keringat memang sangat bermanfaat bagi tubuh kita, tapi kalau sudah mengeluarkan bau yang kurang sedap tentu membuat tidak nyaman. Bukan hanya orang yang berkeringat saja yang tidak nyaman, tapi juga orang di sekitarnya bakal lebih tidak nyaman.
Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada mamalia, seperti manusia. Kandungan utama keringat adalah garam (NaCl) dan beberapa senyawa lain yang mengeluarkan aroma seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol). Untuk mengurangi produksi keringat ataupun mencegah bau badan, orang biasanya menggunakan deodoran atau antikeringat. Pada kesempatan kali ini, admin akan memberikan sedikit ulasan seputar keringat dan bau badan.
Deodoran
berfungsi untuk menekan timbulnya bau badan (BB) atau menyamarkannya. Sedangkan antikeringat berfungsi untuk menghambat produksi keringat. Jika Anda tak memakai deodoran atau
antikeringat, kebiasaan mandi teratur, mengenakan pakaian dari bahan yang
menyerap keringat, serta menghindari jenis makanan tertentu, bisa dijadikan
alternatif untuk mengurangi BB yang mengganggu.
Bau badan muncul ketika terjadi
kontak antara beberapa jenis bakteri
di permukaan kulit dengan keringat. Bakteri itu menguraikan lemak dan protein dalam keringat, dan menghasilkan senyawa asam. Ada dua jenis senyawa asam yang menyebabkan bau badan, yaitu:
1. Asam propionat (asam propanoat) yang berbau seperti cuka dan merupakan hasil penguraian keringat oleh propionibacteria (sejenis bakteri yang hidup di saluran kelenjar sebasea manusia dewasa dan remaja).
2. Asam isovalerik yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis, menyebabkan bau seperti keju.
Senyawa asam inilah yang menimbulkan
bau khas tak sedap, biasanya terjadi di area yang terlindung atau lipatan
tubuh. Ketidakseimbangan tubuh juga dapat meningkatkan produksi asam yang
menyebabkan bau badan, antara lain:
- Ketidakseimbangan diet. Kekurangan magnesium atau zinc dan terlalu banyak mengkonsumsi daging, makanan yang banyak mengandung kolin (telur, hati ikan, dan kacang-kacangan), bawang merah, bawang putih, jengkol, makanan pedas tertentu, kopi dan alkohol, gorengan dan makanan berlemak dapat menyebabkan bau badan.
- Stres emosional. Kelenjar apokrin biasanya mengeluarkan keringat lebih banyak saat Anda sedang mengalami stres emosional (marah, takut, gembira). Bila tidak segera mandi, bakteri akan mengurai zat tersebut sehingga menyebabkan bau badan.
- Gejolak hormon. Hormon androgen pada anak-anak yang sedang menjalani masa puber dapat meningkatkan produksi kelenjar apokrin.
- Kelainan genetik. Orang-orang tertentu secara genetik cenderung memiliki bau tubuh yang kuat. Sebuah kelainan genetik langka trimetilaminuria (trimetil amina di dalam urin ), ditandai dengan bau amis pada napas, keringat, dan urin. Sindrom ini disebabkan oleh cacat pada enzim yang memecah trimetil-amina, produk sampingan dari pencernaan protein yang dikeluarkan oleh bakteri yang ada dalam usus.
- Penyakit. Beberapa penyakit dapat menyebabkan bau badan yang buruk. Salah satu penyakit paling umum yang dapat menyebabkan bau badan adalah diabetes. Hal ini terutama terjadi bila gula darah penderitanya kurang terkontrol sehingga mengembangkan kondisi yang disebut ketoasidosis. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan bau badan tetapi juga bau napas yang khas. Bau badan yang buruk juga bisa menjadi pertanda penyakit liver atau ginjal yang parah di mana tubuh tidak mampu memproses dan mengeluarkan racun tertentu. Kondisi ini dapat dipastikan dengan tes darah yang mengukur fungsi ginjal dan hati. Kadang-kadang, tiroid yang terlalu aktif juga bisa menyebabkan masalah bau badan karena kecenderungan pasien untuk berkeringat berlebihan.
Faktor lainnya adalah adanya dua
macam kelenjar keringat yaitu kelenjar
keringat luar yang disebut accrine
dan kelenjar keringat dalam atau apocrine. Kelenjar keringat accrine
memproduksi air yang banyak mengandung garam (keringat bening dan tidak berbau), yang bekerja sejak seseorang
masih bayi. Sedangkan apocrine baru aktif saat seseorang menginjak masa pubertas. Jika kelenjar ini
terkena bakteri, maka menimbulkan bau tak sedap atau lebih sering disebut bau
badan (BB).
Kelenjar accrine (baca: ekrin) atau merokrin tersebar dihampir seluruh permukaan tubuh, tetapi lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Jumlahnya sekitar 1000-2000
kelenjar untuk setiap inci kulit manusia. Cairan keringat yang dihasilkan
accrine berfungsi menurunkan temperatur tubuh pada kondisi tertentu. Saat cuaca
panas atau usai beraktivitas, tubuh berkeringat untuk menyesuaikan diri dengan
suhu sekitarnya.
Kelenjar apocrine (baca: apokrin) hanya terdapat pada bagian tertentu tubuh manusia, terutama di daerah
perakaran rambut, seperti kepala, aksila (ketiak), dan pubis (selangkangan/di atas kemaluan). Juga terdapat di lipatan paha,
puting susu, dan seputar kaki. Pada setiap helai rambut terdapat satu apocrine.
Cairan keringat hasil produksi kelenjar ini lebih kental dan berminyak, karena
mengandung lemak dan protein.
Dampak
keringat
Dampak positif
- Membuang racun dari dalam tubuh
- Membantu mendinginkan tubuh saat kepanasan.
- Membakar kalori
- Menurunkan stres
- Memperlancar sirkulasi darah
- Mempercantik kulit.
Dampak negatif
- Keringat dapat menyebabkan kulit dan baju terlihat basah atau lembab.
- Karena mengandung garam, dapat meninggalkan bercak keputihan atau kekuningan pada pakaian.
- Keringat yang berlebihan dapat menyebabkan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.
- Keringat dapat menciptakan lingkungan yang tepat untuk tumbuhnya beberapa mikroorganisme berbahaya seperti jamur.
- Langsung mandi dengan air dingin setelah berkeringat banyak dapat berisiko fatal.
- Bila ingin mandi setelah berkeringat banyak, tunggulah sejenak sebelum mandi dan gunakanlah air hangat ketika mandi.
Secara medis rambut ketiak berfungsi
memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat. Di pangkal rambut itu
banyak pori-pori, muara kelenjar keringat yang mengalirkan keringat ke ketiak.
Karena lipatan badan itu selalu bergesekan, secara fisiologik dilumasi dengan
keringat yang mengandung lemak atau asam lemak. Mencukur rambut ketiak dapat
mengurangi pengeluaran apocrine yang berlebihan. Pada kondisi normal, ketiak mengeluarkan
rata-rata 400-500 mg keringat setiap 20 menit, pada suhu 35 derajat Celcius.
Antikeringat
mampu mengurangi keringat hingga 20-25 persen, atau maksimal 40 persen dari
produksi normal. Itu dilakukan dengan cara mempersempit pori-pori kulit tempat
keluarnya keringat. Cairan keringat yang tertahan kemudian diserap kembali atau
dilakukan reabsorbsi oleh jaringan
kulit.
Kemampuan antikeringat terutama
disebabkan oleh kandungan bahan aktifnya. Semua jenis deodoran antikeringat
biasanya mengandung beberapa senyawa aktif yang berbasis pada unsur aluminium. Yang paling umum digunakan
adalah almunium chlorohydrate, almunium chloride, almunium hydroxibromyde, dan almunium
zirconium trichlorohydrex gly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar