Suasana hati yang baik mendorong
seseorang untuk tersenyum. Sebaliknya, dengan tersenyum ternyata membuat
suasana hati seseorang menjadi baik. “Senyum tidak hanya penting sebagai
indikator nonverbal untuk perasaan senang,
tapi juga sebagai obat yang mujarab untuk mengatasi stres,” kata Tara
Kraft dari Universitas Kansas, Amerika Serikat, kepada Livescience, Senin
(30/7).
Kraft dan rekan-rekannya menguji 169 responden dengan meminta mereka
untuk menunjukkan tiga ekspresi wajah yang berbeda, yaitu ekspresi datar
(netral), senyum standar, dan senyum lebar alias senyum Duchenne. Untuk membuat senyum lebar, responden memegang sumpit di
mulut. Dengan posisi itu, responden diberi stres tertentu. Kemudian, peneliti
mengukur denyut jantung responden dan melaporkan tingkat stres yang dialami
oleh responden. Hasil penelitian yang dimuat di jurnal Psychological Science menunjukkan, saat diberi stres tertentu
responden yang tersenyum lebar memiliki denyut jantung lebih rendah
dibandingkan dengan responden yang menunjukkan ekspresi wajah netral.
Penelitian ini menunjukkan, tersenyum dapat mengurangi stres.
Sumber: kompas
2 komentar:
Setuju :)
Coba kalau itu bisa terlihat di Jakarta saat kemacetan terjadi :p
Mungkin macet gak akan terlalu berasa menyebalkan melihat semua orang senyum ramah :D
@Anonim:
Yup, Anda benar, bahkan saat perasaan tidak enak pun akan jadi enak saat kita mulai tersenyum..:D
Keep smiling, keep reading, and comment!
Posting Komentar